Selasa, 13 Maret 2012

Selamat Jalan Abang...


“... Dan pada Allahlah kamu semua akan dikembalikan.” (QS. Yasiin:83)

Innalillahiwainnailaihirojiun...
Telah kami berikan ikhtiar terbaik kami Rabbi. Dan kini Engkau tepati janjiMu. Kau ambil kembali ia (Bang Ocit) dari sisi kami. Sebagai mana Engkau takdirkan penciptaan kami sebagai saudara yang Engkau titipkan pada dua orang tua yang begitu sempurna.
15 tahun 12 hari bukanlah waktu yang singkat. Kau tumbuhkan cinta dan kasih sayang di antara kami walau melalui sebuah pertengkaran sekalipun.  Adikku itu kini telah Kau ambil kembali di sisi Mu.
Sebagaimana Engkau persaudarakan kami di dunia, semoga kelak Engkau juga mempersaudarakan kami di surga.

Selamat jalan Bang!
Semoga semua sakit di jasad mu telah hilang dan berganti sebuah ketenangan di surgaNya. Kini kau tinggalkan Kakak dan Adek Tifa disini berdua memperjuangkan bahagia itu untuk Bapak dan Bunda.

Selamat jalan Bang!
 Terima kasih telah hadir di dunia ini menjadi seorang Adik,Abang,Sahabat dan Rival yang luar biasa. Kamu yang membuat kakak slalu berusaha jadi sosok terbaik agar menjadi contoh untukmu. Kamu yang membuat kakak berani bermimpi tinggi agar kamu juga bermimpi yang lebih tinggi dari kakak. Kamu yang mengajarkan kakak untuk lebih dewasa dan sabar.

Selamat jalan Bang!
Sejatinya adek tifa belum mengerti,esok akan kakak ceritakan betapa ia punya Abang yang luar biasa seperti mu.

Selamat jalan Bang!
Begitu inginnya kakak tumbuh dewasa bersamamu.
Begitu inginnya kakak mendampingimu selalu. 
Begitu inginnya kakak membantu mewujudkan mimpi-mimpimu. Mimpimu untuk segera sembuh dan solat berjamaah di masjid. Mimpimu untuk jalan-jalan ke Jakarta dengan pesawat terbang dalam  kondisi sehat. Mimpimu untuk sekolah di SMAN 1 Selong. Mimpimu untuk menjadi seorang dokter yang hebat seperti dokter yang merawatmu. 

Selamat jalan Bang!
Belum kau dengarkan MP3 Player pemberian kakak di ulang tahun ke 15 mu, 12 hari yang lalu. Belum kau baca komik Conan edisi 63 dan 64 yang kau bilang ingin kau baca setelah kau sembuh. Belum kau baca buku 99 cahaya di langit Eropa yang kakak bawa agar kita bisa bermimpi bersama melihat peradaban islam disana. Masih tergambar jelas binar matamu saat melihat hadiah itu. Hadiah yang sangat kau inginkan saat sehat mu dulu. Maafkan, karena kakak baru mampu memberinya sekarang.

Selamat jalan Bang!
Maafkan, karena kakak tidak bisa menjadi kakak yang baik bagi mu sebagai mana inginnya kakak. Kakak sungguh bangga pernah memiliki seorang seperti mu. Kakak sungguh rindu pada mu.

Lodadi, 25 Februari 2012
Mengantar mu hanya dengan sholat gaib.

2 komentar: