Kenapa judul tulisan ini tiba- tiba "Sakinah Bersamamu?". Yup, ini aku ambil dari judul sebuah buku, tulisan salah saorang penulis kesohor di negeri ini. Aku memang selalu kesulitan ketika membuat sebuah judul, bagiku sebaiknya ia (tulisan) mengalir begitu saja. Jadi, intinya aku mengutip judul dari buku itu. :D Well, menulis lagi di blog ini sejak sekian lama... Maafkan aku "blog" karena menelantarkan mu selama ini.
Aku tiba-tiba menulis lagi karena hari ini cukup spesial bagi ku. Coba tebak!
Bukan! Hari ini bukan ulang tahun ku. Hari ini aku juga tidak sedang di lamar orang. (Ahahaha...) Hari ini 22 tahun pernikahan orang tuaku. Tahun kedua aku tak menyiapkan secara langsung sesuatu yang bisa menyenangkan mereka di hari spesial mereka. Tapi tidak, hari ini aku telah menyiapkan sesuatu yang spesial yang akan aku kirimkan untuk mereka di pulau seberang nanti.
Tidak hanya hari ini. Setiap hari, ketika aku menyadari keberadaanku karena mereka. Aku sangat bersyukur 22 tahun yang lalu, Allah mempertemukan mereka dalam ikatan pernikahan dan menjadikan mereka "orang tua super luar biasa di seluruh dunia" untuk kami. Siti Arni Wulandya, Dani Abdurrosyid dan Siti Lathifatul Munawwarah.
Ingin aku ceritakan pada dunia lewat tulisan ini, betapa luar biasanya Ayah ku. Ayah tak banyak banyak bicara, yang sering memberi kejutan tidak terduga. Ketika aku belum merantau, jika meminta sesuatu padanya. Tak perlu banyak bicara, tunggu saja. Barang itu akan menjadi milik ku segera. Tapi ayah ku, bukan ayah yang akan memanjakan anaknya dengan barang-barang tidak bernilai guna tinggi.
Jika akan pergi ke suatu tempat, ayah akan mengajak kami melewati jalan-jalan yang lebih jauh untuk menunjukkan pada kami tempat-tempat yang kami lewati. Ah Ayah,, ketika aku meminta untuk mengendarai motor sendiri ke SMA tempat aku sekolah (karena SMA ku dan tempat kerja Ayah berlawanan arah), aku lihat keengganan dimatanya untuk melepasku. Dan ketika aku memintanya untuk mengantarku suatu hari (karena motor ku bermasalah), aku lihat binar di matanya. Ah Ayah, betapa Ayah masih menganggapku putri kecilnya yang harus terus di awasi. Dan masih banyak lagi hal-hal luar biasa yang Ayah lakukan untuk kami.
Betapa terkejutnya aku ketika dulu Ayah mengizinkanku untuk kuliah ke luar kota. Beliau berkata, "Masa depan itu adalah perjalananmu, Ayah dan Ibu hanya mengantarkan saja".
Ahh,, menulis tentang ini membuat banyak tisu berceceran disekitar meja ku. T.T
Ibu ku tak kalah super. Ibu luar biasa seluruh dunia. Ibu yang akan bangun paling awal dan mulai disibukkan dengan kebutuhan kami. Dan Ibu yang akan tidur paling akhir setelah memastikan kami semua telah terlelap. Dan luar biasanya lagi, Ibu ku bukan hanya seorang Ibu rumah tangga biasa. Ia mengajar di sebuah yayasan di pagi hingga siang hari dan mengajar di "play group" ketika sore menjelang. Belum juga mengurus PKK di kampung kami. Ditambah dengan mengurusi segala keperluan kami seharian. Ahh, Ibu. Selama 20 tahun menjadi anaknya, tak sekalipun aku melihat Ibu menangis. Pun ketika adik laki-laki ku (Dani Abdurrosyid) harus diambil Pemiliknya lebih dahulu 605 hari yang lalu. Ibu mana yang tidak akan sedih, tapi Ibu tak pernah memperlihatkan air matanya dihadapan kami. Hanya, merah matanya yang kami dapati dipagi hari ketika semua aktivas rumah dimulai. Dan doa khas Ibu setiap akan berangkat sekolah setiap hari (pun ketika aku telah kuliah -lewat sms): "Jadi anak pintar, alim solihah, berguna bagi agama, nusa dan bangsa". Plus satu kecupan di kening. :D
Ayah dan Ibu sesungguhnya telah menjadi contoh luar biasa untuk kami dengan segala yang mereka miliki. Terima kasih Rabbi telah mengirimkan Ayah dan Ibu untuk menjadi orang tua kami. Jadikan kami hamba yang berbakti kepadaMu dan anak yang berbakti untuk orang tua kami. Jadikan dia (adik yang telah Kau panggil lebih dulu) sebagai tabungan amal untuk kedua orang tua kami. Dan jadikan kami berdua yang masih di dunia ini menjadi penyejuk mata dan hati orang tua kami. Jadikan keluarga kami keluarga sakinah mawaddah warahmah.
ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbahnya hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepadaMu, bersatu dalam rangka menyeru (dakwah di jalan)-Mu dan berjanji setia untuk membela syariat mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya Allah, abadikan kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya dan penuhilah dengan cahaya Mu yang tak akan pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakkal kepadaMu, hidupkanlah dengan ma'rifatMu dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalanMu. sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baik penolong. Aamiiiin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar